APAKAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN?
Teknologi pendidikan dalam istilah bahasa Inggris disebut
dengan “instructional technology” atau “Education technology”. Pendidikan
semacam ini yang diutamakan ialah media komunikasi yang berkembang secara pesat
sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Alat-alat teknologi ini lazim
disebut “hardware” antara lain berupa TV, radio, video, tape, computer, dan
lain-lain. Selain dari itu pendidikan juga menggunakan teknologi yang disebut
dengan “software” antara lain menganalisis dan mendesain urutanatau
langkah-langkahbelajar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode
penyajian yang serasi dan penilaian keberhasilannya.
Ada beberapa pengertian mengenai teknologi pendidikan yaitu
antara lain :
- Merupakan pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem,
teknik dan alat Bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar siswa.
- Iaitu pemikiran yang sistematis dan kritis tentang
pendidikan.
- Menurut Webster Dictionary mengatakan bahwa teknologi
pendidikan yaitu sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara
sistematis, menurut system tertentu yang akan dijelaskan kemudian.
Ada sejumlah tokoh yang berusaha mempelajari soal belajar
secara sistematis
Edward L. Thordike (1874-1949) menghasilkan sejumlah ”
hukum” belar, diantaranya ” law of effect”. Menurut hukum ini belajar akan
lebih berhasil bila respon murid terhadap suatu stimulus segera disertai oleh
rasa senang atau rasa puas merupakan pujian atau hadiah, yang disebut
“reinforcement” Reinforcement ini memperkuat hubungan antara stimulus dengan
respons sehingga hasil belajar lebih permanent.
Sidney L. Pressey, menyusun program yang terdiri atas
serentetan tugas-tugas yang disebutnya “software” dan disamping itu suatu alat
ya’ni ” teaching machine” sebagai ”hardware” ia menggunakan test obyektif
dengan lembar jawaban yang dapat diperiksa sendiri secara otomatis.
Ivan Pavlov (1849-1936) mengadakan percobaan dengan anjing
untuk mempelajari proses belajar secara ilmiah. Proses belajar yang
diselidikinya adalah “Conditioning” anjing yang mula-mula mengeluarkan air
liur, bila disodorkan makanan (S1) akan keluar air liurnya bila misalnya
dibunyikan lonceng (S2) yang semula disodorkan bersamaan dengan makanan dan
kemudian ditiadakan.
Diantara ilmuan dalam bidang proses yang paling berpengaruh
terhadap perkembangan teknologi pendidikan ialah B.F. Skinner. Ia banyak
melakukan eksperimin dengan binatang diantaranya yang paling terkenal dengan
burung merpati untuk mempelajari cara mengubah ketakutan binatang itu. Ia
memberika stimulus tertentu dan segera memperkuat atau me-reinporce (respon
yang diinginkan dengan memberi makanan sampai bentuk kelakuan itu mantap.
Kemudian “reinporciment” itu berangsur – angsur dapat dikurangi untuk
mempertahankan bentuk kelakuan yang telah dipelajari itu agar jangan lenyap
atau dilupakan.
Noman C. Crowder mengadakan fariasi dalam pelajaran
berprogram untuk memperhatikan perbedaan individual dengan mengembangkan
“branching program” program bercabang. Disini langka-langkah lebih besar
daripada dalam program linear diikuti oleh jawaban berganda. Seteh memilih
salah suatu jawban, murid itu suruh men-chek jawaban pada halaman yang
ditunjuk. Bila jawaban tersebut benar diberi keterangan apa sebab jawaban itu
benar dan disuruh melanjutkan. Bila mana jawaban itu salah diberi keterangan
kenapa jawaban itu salah dan murid disuruh kembali kesoal itu atau dialihkan
pada soal yang lainnya.
Gordon Psak menggunakan computer dalam pelajaran beprograma.
Computer lebih mampu untuk menyesuaikan program dengan kecepatan pelajar, baik
yang cepat maupun yang lambat.
DASAR PEMIKIRAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan ialah mengubah kelakuan si anak didik,
yaitu caranya berfikir merasa, berbuat. Kurikulum disusun untuk mendorong anak
berkembang ke arah tujuan itu. Sudah selayaknya si pendidik maupun anak didik
harus tau apa yang harus dicapai. Arti tegasnya harus diketahui dengan jelas
apa yang harus dilakukan oleh murid sebagai hasil pelajaran yang tidak dapat
dilakukannya sebelum ia mempelajarinya. Bia tujuan itu tak dapat dicapai maka
ada kekurangan dalam proses belajar mengajar.dengan pendekatan teknologi
pendidikan kita dapat menggunakan metode ilmiah untuk menguji cobakan hipotesis
tentang cara yang paling efektif guna untuk mencapai suatu tujuan yang
ditentukannya. Usaha ini tidak berbeda dengan metode pemecahan masalah (method
of problem solving) yang dilakukan dalam bidang ilmu lainnya.
Ada beberapa langkah – langkah yang diikuti dalam metode
teknologi pendidikan adalah :
1. Merumuskan tujuan yang jelas yang harus dicapai yang
dapat dipandang sebagai masalah
2. Menyajikan pelajaran menurut cara yang dianggap serasi
yang kita pandang sebagai “hipotesis” yang perlu ditest.
3. Menilai hasil pelajaran untuk menguji hipotesis itu.
4. mencari perbaikan andaikan hasilnya belum memenuhi syarat
atau standard yang ditentukan dan melangsungkan percobaan dengan cara lain
sampai tercapai apa yang diharapkan.
Teknologi pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan
yang jelas, memikirkan metode yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai
tujuan itu. Tujuan yang jelas merupakan pegangan untuk memilih metode yang
tepat. Banyak guru yang masuk kelas tanpa mengetahui dengan jelas apa yang
ingin dicapainya dalam jam pelajaran itu. Tiadanya tujuan yang jelas maka kita
tak akan tahu kemana kita akan pergi dan apakah kita akan sampai ke tempat yang
kita harapkan.
Teknologi pendidikan menuntut agar diadakan penilaian yang
segera tentang apa yang telah dipelajari.penilaian tersebut memberikan
keterangan tentang prestasi anak dan sekaligus tentang keampuhan metode
penyajian guru.
Fungsi penilaian itu sebagai :
Alat mengukur hasil belajar murid
Alat sebagai guru untuk menilai efektifnya mengajar
Titik tolak untuk memperbaiki prestasi anak dengan
menganalisis kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat serta memperbaiki
metodenya mengajar.
TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PENINGKATAN PROFESI GURU
Teknologi pendidikan masih merupakan pendekatan yang terbuka
bagi berbagai-bagai pendirian. Namun teknologi tidak merupakan kunci kearah kejayaan yang pasti dalam pendidikan. Akan tetapi teknologi pendidikan
menunjukkan suatu prosedur atau metodologi yang dapat ditetapkan dalam
pendidikan. Teknologi pendidikan adalah suatu teori yang mempunyai sejumlah
hipotesis. Teknologi pendidikan juga dipandang sebagai suatu gerakan dalam
pendidikan yang diikuti oleh guru – guru yang merasakan bahwa mengajar hingga
kini masih dilakukan secara sembrono, asal – asalan saja, tanpa dasar yang
kokoh, menurut selera masing – masing. Maka teknologi pendidikan merupakan
usaha yang sungguh – sungguh untuk memperbaiki metode mengajar dengan
menggunakan prinsip – prinsip ilmiah yang membuktikan keberhasilan dalam bidang
– bidang lain.
Dari berbagai
pengertian di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan :
1. Teknologi pendidikan adalah sebagai media yang lahir dari
perkembangan alat komunikasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan. Alat-alat
itu lazim disebut “hardware”.
2. Ada yang menafsirkan teknologi pendidikan sebagai suatu
pendekatan yang ilmiah kritis, dan sistematis tentang pendidikan. Penerapan ini
mengutamakan “soft ware”, tanpa alat pendidikan dapat berjalan. Sebaliknya
“hardware” tak dapat berguna tanpa penerapan “soft ware”
3. Jadi, pendidikan ini merupakan suatu ekspresi dari
gerakan ilmiah yang telah dirintis sejak priode Aristoteles dan bergerak terus
melalui Wundt, Pavlov, Thorndike, Skinner dan lain-lain.
4. Belajar berprograma yang diciptakan oleh B.F. Skinner
banyak mendorong kea rah perkembangan teknologi pendidikan.
5. Teknologi pendidikan mengajak guru untuk bersikap
problematic terhadap proses belajar-mengajar dan memandang tiap metode mengajar
sebagai hipotesis yang harus diuji efektivitasnya. Dengan demikian teknologi
pendidikanmendorong profesi keguruan untuk berkembang menjadi suatu “science”.
Namun pekerjaan guru selalu mengandung “seni”
No comments:
Post a Comment