Sunday, 29 December 2013

SINDROM ASPERGER


Apa Itu Sindrom Asperger?

Sindrom Asperger juga disebut gangguan Asperger, adalah jenis gangguan perkembangan pervasif (PDD). PDD adalah sekelompok kondisi tertundanya perkembangan keterampilan dasar, terutama kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain, berkomunikasi, dan menggunakan imajinasi.

Meskipun sindrom asperger mirip dalam beberapa hal seperti autisme atau lebih parah dari PDD tetapi ada beberapa perbedaan penting. Anak-anak dengan sindrom asperger kemampuannya berfungsi lebih baik dibandingkan orang-orang dengan autisme. Selain itu, anak-anak dengan sindrom asperger biasanya memiliki kecerdasan normal dan perkembangan bahasa mendekati normal, meskipun mereka mungkin bermasalah dalam mengembangkan komunikasi ketika usia mereka bertambah.


Autisme dan Anak Anda

Setiap anak dengan gangguan spektrum autisme akan memiliki pola individualnya sendiri. Dalam autisme kadang-kadang, perkembangan anak tertunda sejak lahir. Anak-anak dengan autisme berkembang secara normal sebelum tiba-tiba kehilangan kemampuan sosial atau bahasa. Pada beberapa anak, hilangnya bahasa adalah penurunan nilai kemampuan tersebut. Pada anak lain, perilaku yang tidak biasa (seperti menghabiskan berjam-jam menyusun mainan) sangat mendominasi kegiatannya. Orang tua biasanya yang pertama melihat sesuatu yang berbeda pada anak.

Dokter Austria, Hans Asperger, yang pertama kali menggambarkan gangguan Sindrom Asperger pada tahun 1944. Namun sindrom asperger tidak diakui sebagai gangguan yang unik sampai beberapa tahun kemudian. Konsepsi modern sindrom Asperger pada tahun 1981 mulai dipopulerkan, dan menjadi standar sebagai diagnosis pada awal 1990-an.


Apakah Gejala Sindrom Asperger?

Gejala-gejala sindrom Asperger bervariasi dan dapat berkisar dari ringan sampai parah. Gejala umum termasuk:

Masalah dengan keterampilan sosial : Anak-anak dengan sindrom Asperger umumnya memiliki kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan sering canggung dalam situasi sosial. Mereka umumnya tidak dapat berteman dengan mudah. Mereka mengalami kesulitan memulai dan mempertahankan percakapan.
Eksentrik atau perilaku berulang-ulang : Anak-anak dengan kondisi perkembangan yang sangat berbeda dan sering melakukan gerakan yang berulang, seperti meremas-remas tangan atau jari memutar.

Keasyikan atau ritual yang tidak biasa : Seorang anak dengan sindrom Asperger dalam kesehariannya selalu mengikuti ritual yang sama dan ia menolak untuk mengubah kebiasannya tersebut, seperti berpakaian dengan urutan tertentu.

Kesulitan komunikasi : Orang dengan sindrom Asperger mungkin tidak ada kontak mata ketika berbicara dengan seseorang. Mereka mungkin memiliki kesulitan menggunakan ekspresi wajah dan gerak tubuh dan arti bahasa tubuh. Mereka juga cenderung memiliki masalah memahami bahasa dalam konteks tertentu.

Jangkauan sesuai kepentingan : Seorang anak dengan sindrom Asperger dapat mengembangkan kemampuan diri dan mengembangkan diri dalam beberapa bidang, seperti mengingat jadwal olahraga, cuaca, atau peta.

Masalah koordinasi : Tigkahlaku anak dengan sindrom Asperger mungkin tampak kikuk atau canggung.

Terampil atau berbakat : Banyak anak dengan sindrom Asperger adalah sangat berbakat atau terampil dalam bidang tertentu, seperti musik atau matematika.



Apa Penyebab Sindrom Asperger?

Penyebab pasti sindrom asperger belum diketahui secara pasti. Namun, fakta bahwa dalam keluarga menunjukkan kecenderungan gangguan tersebut dapat diwariskan (diturunkan dari orangtua ke anak).


Bagaimana Sindrom Asperger Didiagnosis?

Jika ada gejala, dokter akan memulai dengan melakukan evaluasi riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik. Meskipun tidak ada tes untuk sindrom Asperger, dokter mungkin menggunakan berbagai tes, seperti sinar-X dan tes darah untuk menentukan apakah ada gangguan fisik sehingga timbul gejala tersebut.


Jika tidak ada gangguan fisik ditemukan, anak dapat dirujuk ke spesialis pada gangguan perkembangan anak, seperti psikiater anak dan remaja atau psikolog, neurolog pediatrik, dokter anak, atau profesional kesehatan lain yang dilatih khusus untuk mendiagnosa dan mengobati sindrom Asperger . Dokter mendasarkan diagnosanya pada tingkat perkembangan anak, dan observasi melalui wawancara dan perilaku anak, termasuk bermain dan kemampuan anak untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dokter sering mencari masukan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya yang akrab dengan anak.









SINDROM RETT



Sindrom Rett terjadi akibat kelainan genetik yang mempengaruhi cara otak berkembang. Sindrom ini terjadi secara eksklusif pada anak perempuan. Sindrom Rett mengakibatkan gejala mirip dengan autisme. Banyak bayi dengan sindrom Rett berkembang secara normal pada awalnya, tetapi perkembangannya sering terhambat pada saat mencapai usia 18 bulan. Seiring waktu, anak-anak dengan sindrom Rett fungsi motorik untuk menggunakan tangan, berbicara, berjalan, mengunyah dan bahkan bernapas mereka tidak normal.

Gejala

Gejala Sindrom Rett bervariasi dari anak ke anak. Beberapa bayi menunjukkan tanda-tanda dari gangguan sejak lahir tanpa periode perkembangan normal. Penderita lain memiliki gejala lebih ringan dan dapat mempertahankan kemampuan untuk berbicara. Beberapa anak bahkan mengalami kejang-kejang.



Sindrom Rett umumnya dibagi menjadi empat tahap:

* Tahap I.
Tanda dan gejala pada tahap awal biasanya diabaikan selama 6 bulan sampai 18 bulan. Sindrom Rett pada Bayi menunjukkan tanda bayi kurang kontak mata dan mulai kehilangan minat pada mainan. Bayi juga mengalami penundaan dalam duduk atau merangkak.

* Tahap II
Tahap II mulai antara usia 1 sampai 4 tahun, anak-anak dengan sindrom Rett secara bertahap kehilangan kemampuan untuk berbicara dan menggunakan tangan mereka secara sengaja. Gerkaan lain seperti gerakan tangan--meremas-remas, mencuci, bertepuk tangan atau mengetuk juga sulit dilakukan penderita. Beberapa anak dengan sindrom Rett menahan napas atau hiperventilasi dan berteriak atau menangis tanpa sebab.

* Tahap III
Tahap ketiga adalah puncak gejala yang biasanya dimulai antara usia 2 sampai 10 tahun dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Walaupun masalah dengan mobilitas berlanjut, perilaku dapat diperbaiki. Anak-anak di tahap ini sering kurang menangis, tidak mudah marah, menunjukkan peningkatan kewaspadaan, rentang perhatian dan keterampilan komunikasi nonverbal. Banyak orang dengan sindrom Rett hidup dengan gejala di tahap III sampai sisa hidup mereka.

* Tahap IV
Tahap terakhir ditandai dengan berkurangnya mobilitas, kelemahan otot dan scoliosis (kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang). Tanda lain yakni kurangnya pengertian, komunikasi dan keterampilan tangan. Pada kenyataannya, gerakan tangan yang berulang dapat berkurang. Meskipun kematian mendadak dalam tidur dapat terjadi, sebagian besar orang dengan sindrom Rett hidup sampai mereka berusia 40 sampai 50-an. Mereka biasanya membutuhkan perawatan dan bantuan sepanjang hidup.






Rawatan
Pengubatan Sindrom Rett memerlukan pendekatan lintas disiplin, termasuk rawatan medis yang teratur; fisik, okupasi dan terapi wicara, dan akademis, sosial dan pelayanan kejuruan. Kebutuhan untuk tingkat perawatan dan dukungan tidak berakhir sebagai anak-anak menjadi lebih tua dan biasanya diperlukan sepanjang hidup.

Pengubatan yang dapat membantu anak-anak dan orang dewasa dengan Sindrom Rett meliputi:
* Ubat-ubatan
Meskipun ubat tidak dapat menyembuhkan sindrom Rett, penderita terbantu untuk mengendaklikan gejala yang terkait dengan kelainan, seperti kejang-kejang dan kekakuan otot.

* Terapi Fisik dan Wicara
Terapi fisik dan penggunaan kawat gigi atau gips dapat membantu anak-anak yang menderita scoliosis. Dalam beberapa kasus, terapi fisik juga dapat membantu mempertahankan berjalan, keseimbangan dan fleksibilitas, sementara terapi okupasi dapat memperbaiki penggunaan tangan. Terapi wicara dapat membantu meningkatkan kehidupan anak dengan mengajarkan cara-cara berkomunikasi nonverbal.

* Dukungan Gizi
Gizi yang tepat sangat penting bagi pertumbuhan normal dan untuk meningkatkan fungsi mental dan sosial. Beberapa anak dengan Sindrom Rett dapat "membutuhkan" lemak tinggi dan makanan berkalori tinggi. Dukungan gizi juga diberikan melalui hidung (selang nasogastrik) atau langsung di perut.






SINDROM TOURETTE


Tourette syndrome (TS) adalah salah satu ketidakupayaan yang berlaku di dalam masyarakat kita pada hari ini. Ramai yang tidak mengetahui apakah TS dan apakah ada rawatan untuk mereka yang mengalaminya. Tanpa kita sedari ada insan disekeliling kita merupakan penghidap TS.

TS adalah gangguan pada saraf otak (neurological) yang mengakibatkan berlakunya tingkah-laku, perbuatan atau kata-kata diluar kawalan, tidak disengaja atau berulang-ulang yang dikenali sebagai tics (US National Institutes of Health).

TS adalah keadaan yang mempengaruhi sistem saraf utama dan menyebabkan tics. Tics merupakan sentakan/ kekejangan, pergerakan atau bunyi-bunyian yang tidak sengaja dilakukan oleh manusia. Terjadinya TS apabila seseorang itu mempunyai dua tics iaitu yang mempengaruhi pergerakan badan dan bunyi (Kids Health Organisation).

Tics di definasikan sebagai pergerakan atau pertuturan yang berlaku secara spontan, pantas, tanpa sebab, berulang kali dan diluar kawalan seseorang (American Academy of Family Physicians).

Sejarah berkaitan TS menerangkan bahawa kelaziman penyakit ini terjadi antara 5 hingga 10 orang dikalangan 10,000 orang. Ia juga dikatakan jarang berlaku dalam masyarakat. Walaubagaimanapun kajian baru-baru ini menyaksikan bilangan penghidap penyakit ini kian bertambah dan pastinya penyakit ini tidak akan menjadi suatu yang jarang lagi dikalangan masyarakat.

Pelbagai kajian dilakukan semenjak tahun 2000 menyaksikan penyakit ini yang terjadi diantara 1 – 3 daripada 1000 orang sebelum ini meningkat kepada 10 daripada 1000 orang. Manakala kadar kelaziman TS di Amerika ialah 1 in 1,000 or 0.10% or 272,000 orang (American psychiatric Association).
Sindrom ini terjadi dalam semua masyarakat, bangsa, etnik dan agama. Golongan lelaki lebih banyak menghidapi penyakit ini berbanding wanita dengan perkiraan 3 hingga 4 kali berbanding wanita.

TS ini bermula sebelum umur 18 tahun dan kebiasaannya terjadi antara umur 5 hingga 7 tahun. Namun berita baik buat pesakit ini ialah mereka akan bertambah baik apabila meningkat dewasa. Disebabkan penyakit ini juga mereka tidak semestinya mempunyai jangka hidup yang singkat.
Walaubagaimanapun, penghidap TS mungkin boleh mendapat penyakit lain seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), obsessive-compulsive disorder (OCD) atau trouble learning (Ronan O’Brien).



PUNCA-PUNCA PENYAKIT

Penyebab berlakunya TS masih tidak lagi diketahui puncanya. Namun terdapat beberapa kajian daripada pakar-pakar perubatan menunjukkan bahawa terdapat beberapa faktor menyumbang kepada punca penyakit ini iaitu :

i) Faktor Genetik: sejak tahun 1980 lagi menunjukkan banyak kes berkaitan TS disebabkan factor genetik atau keturunan. Hasil kajian tentang genetik kekeluargaan pada peringkat awal telah merumuskan bahawa akan berlaku salinan gen yang tidak sempurna dan akan diturunkan dari salah satu orang tua kepada pewarisnya yang amat berisiko untuk mengidap TS.

ii) Faktor awal kelahiran / masalah kelahiran: ada beberapa pendapat menyatakan
bahawa kanak-kanak yang mengalami TS besar kemungkinan pernah mengalami kesukaran ketika kelahiran atau ibu mereka telah mengalami kehamilan yang bermasalah. Walaubagaimanapun masih belum terdapat kajian yang mencukupi untuk membuktikan sekiranya ada sebarang asas perubatan yang menyokong hipotesis ini (Hillary Box, 2008).

iii) Faktor Usur Abnormal: bahagian otak pengidap TS iaitu bahagian Ganglia basal, Lobes depan dan Cortex berlakunya unsur abnormal. Selain dari bahagian yang disebut, unsur abnormal juga dapat dikesan pada saraf yang menyambungkan otak pengidap serta bahagian neutritransmiter (Dopamine, Seroyanin dan norepinephre) yang mempunyai fungsi untuk berintraksi dan berkomunikasi di antara sel saraf.



SIMPTOM-SIMPTOM PENYAKIT

Untuk mengenal pasti sindrom ini, gejala-gejalanya adalah tics. Tics terbahagi kepada dua iaitu tics motor dan tics vokal atau phonic. Pesakit TS kebiasaannya akan mula mempunyai simptom tics sederhana dahulu sebelum berubah kepada tics kompleks.
Berdasarkan kajian dilakukan oleh American Academy Psychiatric Assosiation (AFPA), beberapa jenis tics telah dikenalpasti berlaku kepada pesakit TS iaitu:

JENIS-JENIS TICS YANG DIHIDAPI OLEH PESAKIT TOURETTE SYNDROME
Jenis-jenis Tics

  • Tics Motor
  • Tics Vocal / Phonic
  • Kerlipan mata
  • Membunyikan tekak
  • Memusingkan biji mata
  • Mendengus
  • Mengangkat bahu
  • Menjerit atau memekik
  • Kepala tersentak-sentak
  • Menghidu dengan kuat
  • Mulut terbuka
  • Menyalak
  • Mengepak tangan
  • Menghembuskan nafas
  • Memek muka
  • Batuk
  • Menggerakkan hidung
  • Meludah
  • Menjilat bibir
  • Mendecit
  • Menjulingkan mata
  • Bersiul
  • Memusingkan kepala
  • Bunyi seperti hon
  • Ketegangan otot
  • Ketawa
  • Membengkokkan jari
  • Sedu
  • Menendang sedikit
  • sendawa
  • Menarik baju
  • Bunyi seperti haiwan
  • Menyentuh orang lain
  • Nada & volume suara berubah
  • Menyentuh benda lain
  • Gagap
  • Menghidu jari
  • Mengulangi perkataan
  • Menghidu objek
  • Bercakap sorang diri
  • Melompat atau meloncat
  • Meniru bunyi / intonasi
  • Mencucuk
  • Berkata lucah
  • Menumbuk
  • Palilalia: mengulangi perkataan sendiri atau atau mengulangi bunyi sendiri.
  • Menendang
  • Mencium diri
  • Mencium orang lain
  • Tangan menggelupur
  • Coprolalia: menyebut perkataan lucah atau perkataan yang dilarang dalam masyarakat.
  • Berpusing sekeliling
  • Ketegangan sekumpulan otot
  • Pergerakan menikam
  • Memutarkan rambut
  • Echopalia: menyebut perkataan dan bunyi orang lain.
  • Berjengket
  • Menggoyangkan kaki
  • Mencubit



CIRI-CIRI PESAKIT TOURETTE SYNDROME

Diagnostik ciri-ciri TS daripada American Psychiatric Association: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th Edition DSM-IV-TR (307.23):

i) Pergerakan tic motor yang cepat, berulang-ulang, secara tidak sengaja, berlaku dengan sendirinya disebabkan pelbagai pelbagai kumpulan otot.
ii) Penyakit ini bermula sebelum usia 18 tahun. Kebiasannya pada umur antara 6 – 7 tahun.
iii) Pelbagai vokal tics ( merungut, menyalak, mengerang, menjerit di khalayak ramai dengan perkataan atau kata-kata yang tidak sopan).
iv) Kebolehan untuk menahan pergerakan dan bunyi-bunyian yang secara sengaja untuk beberapa minit kepada jam.
v) Perubahan dalam pengamatan simptom-simptom ini lebih dari seminggu atau sebulan. Tempoh berlakunya simptom-simptom melebihi satu tahun dengan berlakunya tic selama lebih dari tiga bulan.


STRATEGI PENDIDIKAN

Pada dasarnya penyakit TS tidak mengganggu IQ pesakit. Namun pesakit tetap mengalami gangguan belajar seperti membaca, menulis dan mengira. Antara kaedah terbaik yang boleh digunakan dalam strategi pendidikan pesakit TS ialah:

i) Menyediakan kelas khusus pesakit TS: ini kerana sikap toleransi dan belas kasihan dari guru amat diperlukan dalam mendidik pelajar ini ( Medicine.net)
ii) Menggalakkan pesakit aktif dalam aktiviti berfaedah seperti bersukan, bersenam dan mengikut hobi kesukaannya. Ini akan membuatkan mereka leka dan fokus mental serta kekuatan tenaganya, maka tics akan berkurangan dan tidak kerap berlaku. Contoh pemain sukan terkenal yang mengalami tourtte sindrome ialah Tim Howard dan Mahmoud Abdul-Rauf.
iii) Fokuskan minda pesakit TS Seperti menulis, melukis & mencipta muzik. Ini akan membina kemahiran mereka selain mengasah bakat dan membuatkan mereka lupa pemyakit mereka sendiri. Contoh: Mozart & Samuel Johnson. Kids Health Organisation).
iv) Menggalakkan kelas membincangkan tentang TS: guru seharusnya menggalakkan perbincangan dengan murid tentang TS. Suruh murid yang mengalami TS membuat persembahan tentang apakah itu TS. Selain membina keyakinan diri pesakit, ia juga mampu membuatkan pelajar lain Fam. Dan kurang mengganggu murid TS ini lagi.
v) Membenarkan pesakit TS keluar kelas: guru boleh bersikap toleransi dengan murid yang mempunyai TS untuk keluar dari kelas jika penyakit menyerang. Ini bukan sahaja dapat mengelakkan gangguan ketika pembelajaran malah dapat mengurangkan tekanan dan keresahan pesakit ini.
vi) Menyediakan masa tambahan: murid yang mengalami TS seharusnya diberikan masa tambahan dalam pembelajaran berdasarkan kesukaran mereka untuk membaca dan menyalin apa-apa nota atau tugasan. Guru boleh memberikan mereka tempoh tugasan lebih lama dan dalam proses pembelajaran, mereka diberikan masa yang lebih lama untuk berfikir tentang soalan yang diberikan.
vii) Mencuba penyelesaian kreatif: disebabkan tics yang kerap berlaku, maka seringkali pembelajaran pesakit TS terganggu. Maka penggunaan komputer untuk menyalin nota, atau rakaman suara guru dapat embantu mereka dari ketinggalan dalam sesi pengajaran. Guru juga boleh meletakkan murid TS di tempat duduk belakang supaya mereka tidak mengganggu rakan yang lain.

viii) Menggalakkan kefahaman sosial melalui game TS: ini salah satu cara memperkenalkan masyarakat dengan gejala TS dan mereka tidak memandang remeh terhadap pesakit ini.







Saturday, 21 December 2013

WILLIAM SYNNDROME



Williams Syndrome - Sindrom Williams adalah kelainan genetik yang unik dan ditandai dengan retardasi keterbelakangan mental ringan. Ini adalah kelainan langka di mana sebagian bahan DNA pada kromosom 7 hilang. Prevalensi di populasi adalah suatu tempat antara 1 dari 20.000 sampai 50.000 kelahiran. Selain mental dan kepribadian yang unik juga bercirikan mimik wajah yang tidak umum dan penyakit jantung pembuluh darah. Kadar kalsium di dalam darah meningkat (hiperkalsemi) dan urine (hiperkalsiuri).
Kebanyakan orang dengan Williams Syndrome menunjukkan perilaku Sindrom autis. Dalam hal ini keterlambatan perkembangan dan bahasa, kemudian masalah dalam keterampilan motorik kasar, hipersensitif terhadap suara, menjadi pemakan pilih-pilih, dan perseverating.

Individu-individu yang memiliki Williams Syndrome berbeda dari individu autistik khas karena mereka juga memiliki kelainan jantung, tekanan darah tinggi, kadar kalsium tinggi, dan sangat ramah. Mereka juga memiliki fitur unik seperti wajah peri - mata berbentuk almond, telinga oval, bibir penuh, dagu kecil, wajah sempit, dan mulut yang luas.

CELEBRAL PALSY




DEFINISI

Cerebral palsy (CP) adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan sekelompok gangguan yang mempengaruhi gerak, keseimbangan dan postur tubuh disebabkan oleh cedera otak atau kurangnya asupan oksigen ke otak saat proses kelahiran, sehingga mengakibatkan perkembangan abnormal pada kendali otot dan gerakan.

Seperti yang dikutip dari situs WebMD, sebanyak 10% CP terjadi selama proses kelahiran, 70-80% terjadi di dalam kandungan. Bayi lahir prematur berisiko mengalami CP.

CP biasanya berkembang pada usia 2 atau 3 tahun dan ini merupakan gangguan otak nonprogressive, berarti kerusakan otak tidak terus memburuk sepanjang hidup. Namun, gejala akibat kerusakan otak sering mengalami perubahan dari waktu ke waktu, kadangkala menjadi lebih baik dan kadangkala semakin parah. 
CP adalah salah satu penyebab paling umum dari kecacatan kronis anak-anak
Sekitar 10.000 bayi yang didiagnosis mengidap CP dan sampai 1.500 anak prasekolah di AS diakui mengidap CP setiap tahunnya. The United Cerebral Palsy Association memperkirakan bahwa lebih dari 764.000 orang Amerika memiliki CP.

Antara 35% dan 50% dari semua anak yang mengalami CP akan disertai dengan gangguan kejang dan beberapa tingkat keterbelakangan mental. Mereka juga mungkin memiliki cacat penglihatan dan memiliki masalah dalam belajar, kemampuan berbicara, pendengaran, atau bahasa.

Masih banyak yang belum mengetahui tentang penyebab gangguan ini, namun bukti yang mendukung teori bahwa infeksi, cedera pada saat kelahiran, dan buruknya suplai oksigen ke otak sebelum, selama, dan segera setelah hasil kelahiran adalah faktor umum. 

Bayi prematur sangat rentan. Penyakit parah (seperti meningitis) selama dalam tahun pertama, trauma fisik, dan dehidrasi berat dapat menyebabkan cedera otak dan mengakibatkan CP.




Bahagian-bahagian otak yang mengalami kerosakan itu tidak akan sembuh buat selama-lamanya. Walaubagaimanapun, kerosakan itu juga tidak akan bertambah teruk. Hal ini bermaksud kerosakan itu akan berkekalan. Oleh itu, individu-individu palsi serebrum akan mengalami ketidakupayaan tersebut sepanjang hidup mereka. Mereka akan mengalami masalah pergerakan badan di mana motor kasar dan motor halus mereka terjejas. Mereka akan mengalami kesukaran untuk melakukan aktiviti-aktiviti harian seperti berjalan, menguruskan diri, makan, menulis dan sebagainya.

Individu yang mengalami palsi serebrum adalah unik. Keadaan fizikal seseorang individu palsi serebrum adalah berbeza dengan individu palsi serebrum yang lain. Tiada dua individu palsi serebrum yang mengalami tahap ketidakupayaan yang sama. Tahap ketidakupayaan seseorang individu itu boleh dikategorikan dari sangat minima hingga sangat teruk. Seseorang yang dikategorikan pada tahap sangat minima biasanya berupaya menjalani kehidupan harian seperti biasa tanpa sebarang bantuan. Sebaliknya seseorang yang dikategorikan pada tahap sangat teruk pula memerlukan penjagaan sepanjang hari. Dia bergantung sepenuhnya pada orang lain untuk melakukan segala aktiviti harian termasuk bergerak dan makan.

Secara umumnya, palsi serebrum boleh dibahagikan kepada tiga jenis iaitu spastik (spastic), athetosis (athetoid) dan ataxia (ataxic). Seseorang itu mungkin juga mengalami gabungan dua atau ketiga-tiga jenis palsi serebrum. Selain itu, mereka yang mengalami palsi serebrum biasanya juga mengalami ketidakupayaan atau masalah lain. Ia termasuklah masalah pertuturan, masalah pendengaran, masalah penglihatan, masalah pembelajaran, terencat akal, masalah tingkahlaku, epilepsi dan masalah pertumbesaran.

Sungguhpun palsi serebrum tidak dapat diubati, namun keadaan fizikal seseorang mereka boleh bertambah baik dengan menjalani terapi seperti fisioterapi, terapi cara kerja dan terapi pertuturan; pengambilan ubat untuk mengurangkan ketegangan otot dan mengawal epilepsi; menjalani pembedahan untuk mengurangkan ketegangan otot atau memperbetulkan anatomi yang abnormal dan sebagainya.



Jenis-Jenis Palsi Serebrum
Secara umumnya, palsi serebrum boleh dibahagikan kepada tiga jenis iaitu spastik (spastic), athetosis (athetoid) dan ataxia (ataxic).


Spastik
Seseorang dikatakan mengalami palsi serebrum jenis spastik sekiranya dia mengalami ketegangan otot yang terlampau tinggi. Ketegangan ototnya berkemungkinan akan meningkat apabila dia melakukan sesuatu. Hal ini menyebabkannya kelihatan kaku atau keras.

Palsi serebrum jenis spastik boleh dibahagikan lagi kepada tiga kategori yang lebih spesifik berdasarkan bahagian badan yang terjejas iaitu paraplegia, hemiplegia dan diplegia. Bagi seseorang yang dikategorikan sebagai spastik paraplegia, kedua-dua tangan dan kaki serta tengkuknya terjejas. Kebanyakannya tidak dapat berjalan. Apabila hanya sebelah kiri atau kanan badan sahaja yang terjejas, seseorang itu digolongkan sebagai spastik hemiplegia. Dia akan kelihatan tempang semasa berjalan. Bagi seseorang yang mengalami spastik diplegia pula, kakinya adalah lebih terjejas daripada tangan. Fungsi tangannya mungkin terjejas sedikit atau tidak mengalami sebarang masalah.

Athetosis
Seseorang yang mengalami palsi serebrum jenis athetosis mengalami gabungan tahap ketegangan otot iaitu ada kalanya mengalami ketegangan otot yang sangat tinggi dan ada kalanya mengalami ketegangan otot yang sangat rendah. Seseorang itu selalunya menunjukkan pergerakan luar kawalan atau pergerakan secara tidak sengaja. Dia sukar mengekalkan posturnya semasa duduk atau berjalan. Dia memerlukan usaha dan tumpuan yang tinggi untuk mengunjurkan tangannya ke arah sesuatu seperti menggaru hidungnya atau mencapai sesebuah buku.

Ataxia
Seseorang yang mengalami palsi serebrum jenis ataxia pula menghadapi masalah koordinasi dan keseimbangan badan. Seseorang itu biasanya boleh berjalan tetapi tidak stabil. Dia akan berjalan dengan melebarkan jarak antara kedua-dua kakinya untuk mengimbangkan badannya. Tangannya akan bergetar semasa melakukan sesuatu khususnya apabila dia perlu melakukan pergerakan yang tepat atau pergerakan pantas seperti semasa membutangkan baju atau menulis. Keadaan akan bertambah teruk apabila dia disuruh melakukan sesuatu dalam masa yang singkat.


Kebanyakan individu palsi serebrum dikategorikan jenis spastik, dan ia diikuti dengan athetosis dan ataxia. Walaubagaimanapun, seseorang itu berkemungkinan mengalami lebih daripada satu jenis palsi serebrum. Hal ini bermaksud dia berkemungkinan mengalami palsi serebrum jenis spastik dengan athetosis, palsi serebrum jenis spastik dengan ataxia, palsi serebrum jenis athetosis dengan ataxia atau palsi serebrum jenis spastik, athetosis dengan ataxia.




















Keunikan Individu Palsi Serebrum

Setiap individu yang mengalami palsi serebrum adalah unik. Keadaan fizikal seseorang individu palsi serebrum adalah berbeza dengan individu palsi serebrum yang lain. Tiada dua individu palsi serebrum yang mengalami ciri-ciri dan tahap ketidakupayaan yang sama. Tahap ketidakupayaan seseorang individu itu boleh dikategorikan dari sangat minima hingga sangat teruk.

Dari segi pergerakan, ada yang mengalami pergerakan yang sangat terhad termasuk tidak berkeupayaan berubah posisi dari baring kapada duduk tanpa bantuan. Mereka memerlukan sokongan fizikal untuk duduk. Ada yang langsung tidak berkeupayaan untuk berjalan dan menggunakan kerusi roda untuk bergerak. Bagi mereka yang berkerusi roda, ada yang boleh menolak kerusi roda sendiri, ada yang memerlukan bantuan untuk menolak di tempat-tempat tertentu sahaja dan ada yang memerlukan sepenuh bantuan untuk menolaknya. Individu-individu palsi serebrum yang lain mungkin memerlukan bantuan seseorang, rollator, walker atau tongkat untuk berjalan. Selain itu, ada yang boleh berjalan sendiri tetapi kurang stabil, ada yang boleh berjalan agak baik, malah ada yang berupaya berlari juga walaupun kelihatan tempang sedikit.

Dari segi melakukan aktiviti-aktiviti harian, ada yang bergantung sepenuhnya kepada orang lain untuk melakukan segala aktiviti harian termasuklah ke tandas untuk memenuhi keperluan membuang air kecil dan juga besar; membersihkan diri seperti memberus gigi, membasuh muka dan mandi; memakai pakaian dan sebaliknya; dan menyuap makanan dan minuman. Ada yang berupaya melakukan sesetengah aktiviti harian sama ada dengan bantuan alat-alat adaptasi seperti pingan dan sudu yang diubahsuai, atau tidak. Ada yang berkeupayaan melakukan kebanyakan aktiviti harian dengan sendiri tetapi memerlukan masa yang lebih panjang untuk melakukannya. Ada yang berkeupayaan melakukan hampir semua atau semua aktiviti harian sendiri tanpa sebarang masalah khususnya mereka yang mengalami palsi serebrum jenis spastik diplegia.

Ada yang berkeupayaan menulis dan ada yang berasa sangat sukar atau langsung tidak mampu untuk menulis. Bagi mereka yang berkeupayaan untuk menulis, kebolehan dan kepantasan mereka menulis adalah berbeza antara satu sama lain. Walaubagaimanapun, mereka khususnya yang tidak boleh menulis atau mengalami kesukaran untuk menulis boleh diajar menaip dengan menggunakan komputer.

Dari segi pertuturan, ada yang langsung tidak mengalami sebarang masalah pertuturan dan berkeupayaan bercakap seperti orang lain. Ada yang berkeupayaan bercakap tetapi kurang jelas dan tahap kejelasan kata-kata yang ditutur oleh seseorang itu juga berbeza antara satu sama lain. Ada yang langsung tidak berkeupayaan untuk bercakap. Mereka itu mungkin berkebolehan untuk berkomunikasi dengan menggunakan makaton atau carta komunikasi. Ada yang mempunyai komunikasi yang sangat terhad.


Dari segi perkembangan mental dan juga akademik, banyak yang mempunyai perkembangan mental normal atau mengalami sedikit kelewatan sahaja. Ada juga yang mempunyai tahap perkembangan mental yang jauh lebih rendah berbanding dengan umur mereka. Mereka ini mungkin masih berfikiran seperti kanak-kanak walaupun diri mereka itu telah dewasa. Ada yang berkeupayaan untuk belajar, malah ada yang berkeupayaan untuk berjaya dalam pelajaran seperti orang lain. Ada yang memerlukan lebih masa untuk mempelajari sesuatu dan mereka ini memerlukan pendidikan khas.





Palsi Serebrum dan Penuaan
Dalam catatan pertama pada awal tahun 2011, anda telah mengetahui palsi serebrum adalah disebabkan kerosakan bahagian-bahagian otak yang mengawal koordinasi dan pengerakan badan seseorang. Kerosakan tersebut akan berkekalan selama-lamanya iaitu ia tidak akan sembuh mahupun bertambah teruk. Sungguhpun kerosakan tersebut tidak akan bertambah teruk, namun individu palsi serebrum biasanya akan mengalami proses penuaan lebih pantas berbanding dengan orang lain. Hal ini kerana secara fizikalnya individu palsi serebrum dikenakan lebih banyak tekanan terhadap badan mereka. Selain itu, perkembangan lewat akibat daripada palsi serebrum mungkin boleh menghalang sesetengah sistem seperti sistem peredaran darah dan sistem penafasan daripada berkembang sepenuhnya sehingga mencapai kapasiti maksimum. Organ-organ yang tidak berkembang sepenuhnya ini terpaksa bekerja lebih kuat lalu mengalami proses penuaan lebih pantas.

Kebanyakan individu palsi serebrum akan mula mengalami tanda-tanda penuaan pada usia awal 40-an berbanding dengan kebanyakan orang yang biasanya mengalaminya pada usia 60-an. Malah, ada yang mengalami tanda-tanda penuaan pada usia yang lebih muda lagi.

Individu palsi serebrum perlu menggunakan kuantiti tenaga berlipat ganda untuk melakukan sesuatu pergerakan atau aktiviti berbanding dengan orang biasa yang boleh melakukannya dengan begitu saja. Mereka terpaksa berusaha keras untuk melakukan sesuatu seperti berjalan. Hal ini menyebabkan mereka lebih cepat berasa letih dan lesu serta lenguh badan. Seterusnya kelesuan yang dialami sudah pasti akan menyukarkan mereka untuk terus melakukan aktiviti-aktiviti harian lebih-lebih lagi mereka memerlukan banyak tenaga demi melakukannya.

Selain itu, individu palsi serebrum juga sering mengalami kesakitan atau sengal pada badan. Selain perlu berusaha lebih keras demi melakukan sesuatu, masalah pada sistem rangka dan sistem otot akibat daripada palsi serebrum boleh mengundang kesakitan terutamanya apabila mereka sudah dewasa. Mereka yang mengalami ketegangan otot yang tinggi perlu melakukan pergerakan, yang bertentangan dengan ketegangan yang dialami, berulang-ulang kali demi melakukan sesuatu. Hal ini semua menyebabkan mereka lebih berisiko mengalami masalah artritis dan osteortritis sungguhpun usia mereka masih muda.

Ketegangan otot yang dialami oleh sesetengah individu palsi serebrum boleh meningkat dengan peningkatan usia terutamanya bagi mereka yang tidak meneruskan sesi fisioterapi atau bersenam. Pergerakan yang tidak sengaja adakalanya boleh menyebabkan kecederaan pada otot-otot tertentu. Pergerakan yang kurang stabil dan tidak sengaja boleh menyebabkan mereka lebih mudah terjatuh dan berisiko mengalami kecederaan serta menyebabkan kebolehan mobiliti mereka merosot. Mereka yang berupaya berjalan sendiri mungkin memerlukan alat bantuan untuk berjalan, manakala mereka yang dahulu berupaya berjalan dengan alat bantuan mungkin akan kehilangan keupayaan tersebut dan perlu menggunakan kerusi roda untuk bergerak.

OKU seperti individu-individu palsi serebrum terpaksa berhadapan dengan pelbagai cabaran selain daripada masalah kehidupan yang biasa. Hal ini boleh menyebabkan mereka lebih berisiko mengalami masalah kesihatan mental seperti kemurungan dan anxiety. Kadar kemurungan pada OKU seperti palsi serebrum dipercayai tiga atau empat kali lebih tinggi daripada orang biasa. Bagaimanapun risiko mereka mengalami masalah mental bukan bergantung pada tahap palsi serebrum yang dialami, tetapi bergantung pada sokongan yang diterima, keupayaannya menghadapi cabaran dan juga tanggapannya terhadap masa depan.

Seperti orang lain, individu-individu palsi serebrum juga terdedah kepada pelbagai penyakit kronik seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung dan sebagainya. Mereka mungkin lebih berisiko menghidapi sesetengah penyakit akibat daripada gaya kehidupan yang tidak atau kurang aktif selain menghadapi pelbagai cabaran hidup yang mengundang tekanan pada mereka. Selain itu, mereka mungkin menghadapi masalah kesihatan lain seperti masalah oral, masalah mengawal pembuangan air kencing, masalah menelan dan sebagainya.


Individu-individu palsi serebrum boleh memperolehi manfaat dengan mandapatkan pemeriksaan kesihatan secara berkala untuk mengetahui tahap kesihatan seseorang itu. Segala ketidakselesaan yang diadu oleh mereka haruslah diperiksa dengan teliti untuk mengenalpasi punca sebenar. Contohnya, kelesuan berpanjangan yang dialami mereka juga boleh disebabkan oleh penyakit tertentu selain akibat daripada menggunakan berlipat ganda tenaga untuk melakukan sesuatu. Selain pemeriksaan, mereka juga boleh mendapat manfaat dengan bersenam. Dengan itu, diharapkan kesihatan mereka akan lebih terjaga dan mereka boleh menjalani kehidupan yang lebih baik.





Sunday, 15 December 2013

HIPERAKTIF






Apakah itu HIPERAKTIF atau "ADHD"?

Selalunya ibubapa dan guru-guru menggambarkan kanak-kanak yang mudah terangsang, lasak atau tidak mendengar cakap ini sebagai hiperaktif. Istilah gangguan hiperaktif atau kurang tumpuan (ADD) digunakan oleh profesional dalam bidang perubatan untuk menggambarkan masalah yang lebih serius dan berpanjangan pada kanak-kanak.

Gangguan kurang tumpuan (ADD) tanpa hiperaktiviti (terutama sekali jenis yang tidak memberi perhatian penuh) adalah subkategori kepada ADHD. Biasanya, kanak-kanak dalam golongan ini kurang memberi perhatian penuh dan tumpuan mudah terganggu. Adalah dikatakan bahawa ADD tanpa hiperaktiviti kerapkali tidak didiagnosa dengan tepat. Gangguan hiperkinetik merupakan satu lagi istilah yang digunakan untuk menggambarkan ADHD.

Dikatakan 1 daripada 25 kanak-kanak mengalami masalah ADHD dan diandaikan ADHD dialami oleh sekurang-kurangnya seorang kanak-kanak di setiap bilik darjah. ADHD lebih kerap didiagnosa pada kanak-kanak lelaki berbanding dengan kanak-kanak perempuan. Ini mungkin berlaku kerana ADD tanpa hiperaktiviti lebih berpengaruh dalam diri kanak-kanak perempuan dan tidak didiagnosa dengan tepat.


Kebanyakan kanak-kanak yang mengalami gangguan ini hanya mendapat bantuan pada usia 6-9 tahun walaupun kebanyakanibu bapa menegaskan masalah yang dihadapi anak mereka mula dikesan pada usia yang lebih muda. ADHD dianggap sebagai penyakit yang akan kekal sepanjang hayat dan sedikit sebanyak dibawa ke alam dewasa.




Apakah tanda-tanda ADHD

Kanak-kanak ADHD haruslah menunjukkan tingkahlaku yang terdapat dalam tiga kategori utama yang sering berlaku dalam beberapa persekitaran seperti di rumah, di sekolah dan sebagainya :-

1. Hiperaktiviti
  • Kerap menggerak tangan atau kaki atau menggeliang-geliut di tempat duduk
  • Selalu meninggalkan tempat duduk ketika di kelas
  • Selalu berlari ke sana ke mari atau suka memanjat dan pada kebanyakan masa kelihatan kekok
  • Kerap menghadapi masalah untuk bermain atau melakukan aktiviti riadah secara senyap
  •  Selalu banyak bercakap
  •  Sering bergerak cergas atau kerap bertindak seolah-olah “digerakkan oleh motor”



2. Tempoh tumpuan yang singkat
  •  Sering gagal memberi tumpuan yang teliti kepada butir-butir terperinci atau cuai serta membuat kesilapan semasa membuat kerja sekolah atau aktiviti-aktiviti lain
  • Selalu tidak mematuhi arahan dan gagal menyiapkan kerja sekolah, kerja harian atau tugas
  • Kerap mengalami masalah untuk mengatur tugas dan aktiviti-aktiviti
  • Kerap mengelak, tidak suka atau keberatan hendak melakukan sesuatu tugas yang memerlukan tumpuan yang lama (seperti kerja sekolah atau kerja rumah)
  • Selelu kehilangan barang (misalnya pensil, pemadam, buku atau tugasan sekolah, mainan dan sebagainya)
  • Tumpuan mudah bertukar dari satu aktiviti ke satu aktiviti lain
  • Mudah pelupa walaupun tidak sepaatutnya jika mengikut usia dan keupayaan

3. Tingkah laku impulsif
  •  Selalu memberi jawapan sebelum soalan lengkap diajukan
  • Kurang sabar dan hadapi masalah ketika menunggu giliran
  • Sering mengganggu atau mencelah perbualan atau aktiviti orang lain
  • Sering membuat pertimbangan yang salah dan mudah mengalami kemalangan


Apabila anak anda gagal mencapai kejayaan yang cemerlang di sekolah atau tidak pandai berinteraksi sesama rakannya, mungkin ini menandakan anak anda menghadapi masalh tingkahlaku hiperaktiviti. Kerapkali kanak-kanak yang hiperaktif dianggap sebagai nakal atau jahat. Walaupun kanak-kanak ada kalanya menunjukkan tingkahlaku yang terlalu aktif atau lasak, ibubapa harus berhati-hati agar tidak tersilap membuat andaian dan menganggap anak mereka hiperaktif. Semangat berkobar-kobar, bertindak mengikut gerak hati dan suka bergurau dianggap normal. Tetapi semuanya bergantung kepada usia dan tahap pertumbuhan mereka. Jika anda ragu-ragu, rujuklah doktor anda untuk penilaian selanjutnya.

CIRI-CIRI TINGKAHLAKU KANAK-KANAK HIPERAKTIF

Begitu juga dengan tingkahlaku kanak-kanak hiperaktif, terdapat pelbagai ciri-ciri yang telah dikenalpasti. Ciri-cirinya adalah :
  • Suka memberontak
  • Bertindak sebelum berfikir
  • Memerlukan kepuasan dengan segera
  • Tidak boleh menunggu giliran
  • Suka mengganggu kawan
  • Suka mencuri
  • Sentiasa bermasalah
  • Selalu merosakkan harta benda orang
  • Selalu bergaduh dengan rakan
  • Kadangkala berani mencederakan diri sendiri dan orang lain
  • Suka membuat bising
  • Perlakuan secara tiba-tiba
  • Degil dan sukar dikawal
  • Lemah merancang
  • Perlukan perhatian yang lebih
  • Tidak suka dengar nasihat
  • Tidak tahu mempertahankan diri
  • Selalu tukar aktiviti
  • Tidak suka dibelai
  • Suka menjerit
  • Sensitif terhadap bau-bauan
  • Suka bermain tanpa mengira bahaya.







Bolehkah gangguan lain mengiringi ADHD?

ADHD sukar hendak didiagnosa kerana ADHD kerap disertai dengan masalah-masalah lain.

Gangguan perkembangan seperti kelewatan pertumbuhan global (misalnya kerencatan mental) atau gangguan spektrum autistik.

Kesukaran pembelajaran secara khusus iaitu kanak-kanak menghadapi masalah untuk menguasai bahasa atau kemahiran akademik yang tertentu misalnya membaca dan matematik.

Masalah emosional dan tingkah laku; orang lain mungkin akan menganggap kanak-kanak ini sebagai kanak-kanak yang terganggu emosinya. Pada hakikatnya, kanak-kanak itu sendiri sentiasa bergelumang dengan kekecewaan dan terpaksa meluahkan emosi mereka.

Masalah ADHD :

  • Masalah sosial. Mereka kerap disisihkan dan tidak dihiraukan oleh rakan-rakan sebaya. Mereka juga kerap berdepan dengan masalah akademik.
  •  Masalah keluarga. Kanak-kanak ini kerap menimbulkan masalah kepada mereka yang tinggal serumah dengan mereka atau mereka yang berinteraksi dengannya sehingga menimbulkan kedaan tegang. Ibu bapa sering salahkan diri kerana tingkah laku anak-anak mereka. Beban rasa salah ini boleh menjadi ringan jika ibu bapa memahami keadaan sebenar yang dialami oleh anak mereka.



Apakah yang boleh disalah tafsir sebagai ADHD?

  • Pencapaian akademik rendah yang disebabkan masalah pembelajaran yang lain
  • Kurang daya tumpuan kerana epilepsi atau sawan jenis “petit mal”
  • Infeksi atau jangkitan telinga yang menjejaskan pendengaran sesekali
  • Suka memusnahkan barang atau tidak responsif akibat keresahan atau kemurungan
  • Menghadapi masalah di rumah





Punca ADHD

Tiada siapa tahu apakah punca ADHD. Punca ADHD tidak dapat dikenal pasti dengan tepat kerana terdapat terlalu banyak kemungkinan. Yang pasti ADHD bukan disebabkan oleh perkara-perkara berikut:

  • Menonton televisyen
  •  Alah pada makanan
  •  Gula yang berlebihan
  •  Keadaan hidup yang miskin
  •  Sekolah bertaraf rendah


Ibu bapa tidak sepatutnya mencari alasan-alasan yang mungkin menjadi punca ADHD. Sebaliknya, setiap keluarga haruslah mengorak langkah ke hadapan sekali gus mengenal pasti cara-cara yang boleh membantu anak-anak mereka mendapatkan bantuan sewajarnya.

Diagnosis dan rawatan ADHD

Membuat diagnosis yang lengkap memerlukan penilaian daripada seorang pakar yang berpengalaman memandangkan terdapat beberapa punca lain yang boleh menyebabkan keresahan dan tingkah laku yang tidak dapat menumpukan perhatian. Tiada ujian mudah untuk ADHD. Diagnosis dibuat dengan mengenal pasti corak tertentu tingkah laku kanak-kanak serta membuat pemerhatian dan mendapatkan laporan tingkah laku mereka di rumah dan di sekolah daripada ibu bapa dan guru sekolah.

Kerapakali rawatan berkesan untuk ADHD melibatkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan bidang perubatan, psikologi, sosial dan pendidikan. Kebanyakan kanak-kanak yang mengalami ADHD memerlukan rawatan.

Ubat stimulan turut digunakan untuk merawat ADHD, tetapi tidak bermakna akan pulih sepenuhnya. Ubat stimulan membantu kanak-kanak ADHD menjadi tenang, dapat menumpukan perhatian dan kurang bertindak mengikut gerak hati. Pada jangka masa berkesanan ubat stimulan, tumpuan perhatian kanak-kanak akan bertambah untuk belajar dan menjalani latihan-latihan kemahiran yang baru. Kanak-kanak juga dapat belajar menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, berfikir dengan jelas, boleh memahami pelajaran dengan lebih baik dan mampu mengawal diri sendiri.

Ubat stimulan yang utama untuk merawat ADHD adalah methylphenidate yang dijual di bawah nama dagang Ritalin. Kesan ubat dijangka bermula dalam masa 30-60 minit dan keberkesanan ubat ini akan luput selepas 3-4 jam. Seorang kanak-kanak mungkin memerlukan antara dua hingga tiga dos pada setiap hari untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

 Kesan sampingan yang biasa berlaku bagi methyphenidate adalah tidak boleh tidur dan kurang selera makan. Kesan sampingan yang jarang berlaku adalah sakit kepala, pitam atau mengantuk, sakit perut dan biasanya semua ini dirasai apabila dos ubat semakin luput. Apabila kanak-kanak tersebut tidak aktif atau terlalu diam, ini menunjukkan dos yang diambil terlalu tinggi dan perlu dikurangkan.

Ubat stimulan adalah tidak memadai untuk merawat ADHD. Rawatan untuk ADHD perlu diselitkan dengan program psikologi, sosial dan pendidikan yang boleh membantu kanak-kanak mempelajari kemahiran baru, sikao dan tingkah laku yang seharusnya untuk mereka mengatasi tuntutan hidup.




Bolehkah ADHD sembuh?

Dengan bantuan yang sewajarnya dari ibu bapa, guru-guru, para doktor, kanak-kanak ADHD akan mampu menangani masalah kurang tumpuan atau hiperaktif mereka dengan lebih baik. Mereka juga dapat menyalurkan tingkah laku hiperaktif mereka dalam suasana yang sesuai seperti latihan fizikal atau senaman. Oleh itu, ramai yang memilih aktiviti atau pekerjaan yang memberi mereka kebebasan bergerak.

Walaupun sebahagian kanak-kanak ADHD akan terus menunjukkan tanda atau masalah sehingga dewasa namaun dengan menjalani rawatan perubatan dan terapi yang diikuti semasa kanak-kanak dapat membantu mereka ketika dewasa.


Cara - cara rawatan

(1) Ada beberapa jenis ubat yang telah digunakan oleh doktor untuk mengurangkan keadaan hiperaktif seperti Amphetamine , Ritalin dan Haloperidol . Malangnya dengan cara ini , kesannya tidakberpanjangan . Sebaik sahaja ubat diberhentikan kelakuan hiperaktif akan timbul balik . Kadang kala rawatan ini tidak berkesan dan sebaliknya memberi kesan negatif .

(2) Teknik pengubahsuaian kelakuan ( behavioural Modification ) ; lebih berkesan , tetapi cara -caranya.Perlulah ditunjukkan oleh pakar psikologi , supaya dapat dijalankan dengan cara yang betul . Teknik ini perlu diikuti selalu .

(3) Satu lagi teknik ialah pendekatan pembelajaran (educational approach ) ; dengan tujuan untuk mengurangkan aktiviti kanak -kanak ini ; dan sebaliknya melebihkan kemampuan mereka menumpukan perhatian terhadap aktiviti -aktiviti yang boleh memperkembangan intelek mereka.
Teknik kedua dan ketiga lebih berkesan jika digunakan pendekatan satu demi satu (one to one approach). Rawatan bagi kanak -kanak yang hiperaktif itu mestilah disesuaikan secara orang perseorangan . Misalnya ada kanak -kanak yang memerlukan cara pertama dan kedua dan ada pula yang berjaya dirawat dengan cara kedua sahaja .Satu lagi keadaan bila kelakuan hiperaktif boleh muncul ialah seseorang itu memakan makanan yang mengandungi bahan -bahan pengawetan . Bagi kes seperti ini dikenal pasti dan diketepikan .











Saturday, 14 December 2013

AUTISME




Apa itu Autisme??

Autisme merupakan perkataan yang berasal daripada bahasa Yunani (Greek) iaitu "autos" yang bermaksud sendiri. Justeru itu, kanak-kanak autisme akan menunjukkan gejala "hidup dalam dunianya sendiri".
Kanak-kanak autisme akan mengalami ketidakupayaan dalam perkembangan mental sepanjang hidupnya yang disebabkan oleh otak yang kurang berfungsi. autisme boleh berlaku serentak dengan kecacatan yang lain termasuk kecacatan mental.

autisme bukan sejenis penyakit yang berjangkit dan meliputi semua jenis kaum, bangsa dan etnik, tidak kira taraf dan status. Kebarangkalian bagi kanak-kanak lelaki dalam menghadapi autisme adalah empat kali lebih banyak daripada kanak-kanak perempuan.

autisme dapat dikesan pada peringkat awal ketika waktu perkembangan kanak-kanak. Kanak-kanak autisme akan memencilkan diri dan mempunyai masalah pembinaan hubungan social dan emosi dengan orang lain. Mereka tidak dapat memahami apa yang berlaku dalam kehidupan mereka dan apa yang mereka lihat.



Kanak-kanak autisme sering memaparkan ciri-ciri yang berikut:

  • kurang atau tiada kontak mata
  • kurang ekspresi muka
  • tidak berkongsi kegembiraan atau minat dengan orang lain
  • lambat atau tidak ada perkembangan bahasa sejak lahir
  • mengulang kata-katanya secara berulang kali
  • kurang bermain permainan yang melibatkan variasi, bermain berpura-pura (seperti bermasak-masak) atau permainan meniru gejala berbanding kanak-kanak yang sebaya dengannya
  • mempunyai keasyikan yang teramat terhadap minatnya sehingga menjadi stereotaip dan terhad
  • tidak suka perubahan terhadap kegiatan rutin
  • melakukan perbuatan atau gerakan yang sama secara berulang kali seperti bergoyang-goyang, mengepak tangan dan berputar-putar
  • mempunyai keasyikan terhadap bahagian objek yang tertentu




Cuba anda bayangkan sekaki payung, Payung itu mewakili Autisme, dimana dibawa payung itu mengandungi pelbagai simptom yang berbeza. Kanak-kanak autisme boleh mempunyai sebahagian simptom-simptom ini atau keseluruhannya sekali (turut dikenali dengan terma ‘Autism Spectrum Disorder’).


Diantara kategori-kategori bagi gangguan Autisme ini adalah:
  • Autistic disorder” (juga dikenali sebagai “Klasik” Autisme)
  • Sindrom Asperger” (juga dikenali sebagai “Atypical Autism”)
  • Pervasive Developmental Disorder” (tiada spesifikasi tertentu)

*(Pervasive Developmental Disorder can be broken down further to include Childhood Disintegrative Disorder and Rett syndrome.)

Tidak ada ubatan mahupun rawatan bagi mengubati autisme, namun begitu terdapat beberapa kaedah untuk membantu anak-anak autisme dalam kehidupan seharian serta memaksimumkan keupayaan pembelajaran.



Terdapat tiga jenis kelakuan pada karektor kanak-kanak Autisme:

1) Kanak-kanak Autisme mempunyai kesukaran dalam interaksi sosial, masalah dalam komunikasi (lisan dan bukan lisan), tingkah laku berulang dan obsesi melampau.

2) Kesukaran berinteraksi merupakan antara tanda utama dalam autisme. Ibu bapa biasanya akan menyedari masalah autisme di dalam diri anak mereka melalui gejala ini. Seawal bayi lagi, anak – anak yang mempunyai masalah autisme tidak memberi respon atau fokus kepada sesuatu benda dalam jangka masa yang lama. Kanak-kanak yang mempunyai autisme adalah kelihatan seperti anak-anak yang normal namun mempunyai kekurangan dalam komunikasi sosial.

3) Kanak-kanak Autisme gagal untuk memberi respons apabila nama mereka dipanggil dan tidak mahu bertentang mata semasa berkomunikasi. Mereka juga mempunyai kesukaran untuk menafsir pemikiran serta perasaan orang lain, ini kerana mereka kurang sensitif kepada ciri-ciri bersosial seperti intonasi suara dan ekspresi muka. Mereka juga tidak memandang muka apabila bercakap bagi memahami tingkahlaku yang sewajarnya.

Mereka kurang untuk memahami perasaan atau emosi orang lain. Kanak-kanak Autisme lebih gemar untuk melakukan perbuatan yang berulang-ulang seperti menghayun atau memusing-musingkan badan atau keadaan yang lebih merbahaya seperti menggigit atau memghantuk kepala. Malahan, mereka juga lambat bertutur berbanding kanak-kanak seusia mereka. Dalam perbualan juga, mereka lebih gemar untuk membahasakan diri mereka dengan menggunakan nama mereka sendiri berbanding menggunakkan kata ganti diri ‘saya’.

Selain dari itu, kanak-kanak autisme juga tidak pandai untuk berinteraksi dengan kanak-kanak lain semasa bemain. Ada diantara mereka yang menggunakan melodi lagu ketika bercakap mengenai sesuatu cerita dan kebanyakkan mereka tidak berminat untuk berkongsi cerita bersama rakan perbualan mereka. Kebanyakkan kanak-kanak autisme adalah kurang sensitif kepada rasa sakit namun mereka lebih sensitif kepada bunyi, sentuhan serta sensori (deria rasa). Sifat sensitiviti mereka yang kuat ini merupakan jawapan mengapa mereka yang tidak mahu dirangkul atau dipeluk.